a new chapter of our life

Yarra River Melbourne, January 2010
Rabu, 29 Oktober 2008
Menulis itu Mahal
Kamis, 16 Oktober 2008
Laktosa dari Ibu Larinya ke Otak
Sabtu, 11 Oktober 2008
Setangkup Do’a dan Cinta dari Yogya, Untuk Relawan PMI NAD
(Acehnesse)
Robb yang Maha Perkasa
Kususun jemari ini, Kusulam kata pinta
Hari ini, kala hati merindu akan sebuah kesejatian
Kala nurani kembali bertanya ttg sebuah kebermaknaan
Wahai Rabb Yang Maha memberi
Aku hanyalah seorang anak negri
Yang berduka kala bangsaku merana
Yang bersimpuh tak berdaya menyaksikan derita bangsaku yang bertubi
Kucoba untuk meniti hari
Berbagi, berbagi dan memberi
Kucoba berbuat, melangkah dan berlari
Namun berat Ya Rabb...
Tak jarang aku bosan
Tak jarang aku putus asa
Tak jarang aku merasa tak berdaya
Tak jarang aku capek dengan tuntutan mereka
Aku enggan memikul beban ini sendiri......................
Lalu aku berjalan dengan gontai................
Betapa sering hari berlalu tanpa makna
Betapa sering niatku tak lagi di tempatnya
Betapa banyak kemuliaan tekadku terbeli oleh materi
Aku juga ingin seperti manusia lain
Yang rakyatnya tidak menderita
Yang negri nya tidak dilanda bencana
Yang bisa meraih cita apapun yang mereka mau
Yang merdeka pergi keman mereka suka
Yang hidup brgelimang harta
(Bunda dari Yogya)
Anakku
Duka ini milikmu dan milik kami semua
Derita ini milik bangsamu dan milik kami semua
Namun apalah yang bisa kami lakukan
Namun apalah yang bisa kami bantu
Sebanyak apapun,
akan berujung dengan jarak dan waktu
Lalu siapa, siapa yang akan membalut luka mereka
Siapa yang akan menyeka air mata mereka
Siapa yang akan menerbitkan kembali senyum mereka
Engkaulah anakku
Engkaulah yang dipilih Allah menjadi Pahlawan
Engkaulah yang diberi kesempatan meraih syurga dengan jalan ini
Aku yakin anakku
Jika kau rawat cintamu untuk bangsa aceh ini
Jika tak kenal lelah engkau melangkah
Jika tak bosan engkau berbagi
Jika engkau setia, tak pergi meninggalkan mereka
Allah akan memberimu teguh,
Seperti Nuh yang tak surut meski tidak dipercaya
Allah akan memberimu kesabaran,
Seperti Yusuf yang hidup dalam ujian
Allah akan memberimu kekuatan,
Seperti Musa yang gagah menghadang Tiran
Dan kami selalu berdoa
Semoga kau selalu diberi cahaya dan cinta
Seindah Muhammad yang dirindu umatnya
Teruskan perjuanganmu Ananda
Banyak yang bisa kalian lakukan
Banyak yang bisa kalian perbaiki
Jika kalian mau terus belajar
Yakinlah tak ada yang sia-sia
Jika kalian terus memelihara niat dan tekad
Janji Allah pasti datang
Islam akan kembali menang
Dan negeri ini akan kembali bercahaya
(Acehnesse)
Ketika kumohon pada Allah kekuatan,
Allah memberiku kesulitan agar aku menjadi kuat.
Ketika kumohon pada Allah kebijaksanaan,
Allah memberiku masalah untuk kupecahkan.
Ketika kumohon pada Allah kesejahteraan,
Allah memberiku akal untuk berpikir.
Ketika kumohon pada Allah keberanian,
Allah memberiku kondisi bahaya untuk kuatasi.
Ketika kumohon pada Allah sebuah cinta,
Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk kutolong.
Ketika kumohon pada Allah bantuan,
Allah memberiku kesempatan.
Aku tak pernah menerima apa yang kupinta,
tapi aku menerima segala yang kubutuhkan.
Kenang kami selalu dalam do’amu Bunda
Karena cinta pada Allah,
kami
The Pade Hotel, Banda Aceh@2 Juni 2008
Dibaca oleh Intan dan Bunda Sofi, pada penutupan pelatihan Relawan PMI Aceh
Kamis, 09 Oktober 2008
"Leadership is not a position, leadership is a function"
Saudara-saudaraku yang baik
Kadang kita lupa,
Nyamannya kita bermain bersama dibawah rindang pohon itu
Indahnya kenangan-kenangan kita saat sama-sama berproses
Belajar dan tumbuh bersama-sama di bawah naungannya
Kadang kita tidak ingat
Bahwa saat kita datang kesini,
Semua tujuan kita sama,
Ingin membesarkan pohon itu
Menemaninya tumbuh
Berkembang
Dan membagikan buah dan manfaatnya untuk semua orang yang membutuhkan di sekeliling kita.............
........................................................
(pohon itu=Fakultas Psikologi)
Ya, memang kadang2 di fakultas saya tradisi ngrasani dan ngilani masih semarak........
Minggu, 05 Oktober 2008
"Perbanyak Silaturahim Agar Banyak Bersyukur"
Rabu, 24 September 2008
Seorang Gadis di Persimpangan Jalan
"Setiap pagi setelah malamnya aku sholat, aku selalu terbangun dengan kerinduan yang amat sangat untuk kembali pada Mas X, itu berangsung sekitar 1 bulan. Sampai akhirnya aku tidak berani sholat malam lagi untuk bertanya pada Allah. Hatiku tidak bisa mbak, aku tetap mau sama mas N.....aku merasa hampa kalau harus kembali pada mas X, aku cinta mas N. Aku tidak mau hidup tanpa cinta, aku takut tidak bahagia,........."
Selasa, 23 September 2008
Anugerah Terindah
Rabu, 17 September 2008
Ramadhan di Melbourne
Sabtu, 23 Agustus 2008
Penantian yang mendebarkan…………………………
Fayza Kamalia (ketika itu 3tahun) adalah seorang kakak yang berdebar-debar menanti adiknya.
Dia mengikuti hari demi hari kehamilan adiknya, menakjubkan, banyak hal baru yang dia pelajari dari proses itu……………….
Taktik ini berhasil, Fayza gembira ketika diberitahu bahwa bundanya hamil dan dia akan punya adik sendiri……….
“Nanti kalau adik lahir, Fayza yang gendong?
Fayza yang suapin?
Nanti adik diajari baca?”
Begitu celotehnya riang setiap hari………..
Dia mulai memanggil dirinya “Mbak Fayza”
“Kalau adik lahir, adik digendong Ayah, Fayza digendong Bunda……….” begitu kalimat yang sering diucapkannya
Semakin besar perut Bunda, Bunda semakin susah bergerak dengan leluasa, Bunda tidak mudah menunduk atau jongkok seperti biasa………..
”Bunda hamil? Karena gak bisa nunduk?” celotehnya lucu berusaha merangkai logika..
”Assalamu’alaikum adik, ini Mbak Fayza............nanti kalau adik lahir..bla...bla...”
Hal ini rutin dilakukannya setiap habis sholat bersama Bundanya
Fayza selalu ikut Bunda periksa kehamilan, jadi Mbak Fayza bisa liat adik dari layar USG, ”adik di air Bunda.....adik di air” katanya takjub sambil menunjuk-nunjuk layar.
Setiap ke toko buku dengan mbak Fayza, Ayah Bunda mencarikan buku dengan tema menyambut adik baru, misalnya buku berjudul ”aku tetap disayang” atau ”kejutan besar untuk harimau cilik”. Mbak Fayza minta dibacakan buku itu berulang-ulang, dia suka karena Bunda mengganti nama tokohnya menjadi ”Fayza”
Menjelang ultahnya yang ketiga, 16 Maret 2007, Bunda bilang:
”Insya Allah nanti kalau ultah mbak Fayza diberi hadiah adik”
Karena HPL adik adalah 18 Maret 2007, 2 hari setelah ultahnya yang ketiga.
Tgl 16 Maret 2007, Nenek datang dari Pontianak (”persis seperti di buku Fayza, jadi kalau nenek datang, adik udah mau lahir” pikir Fayza.......)
Ditunggu-tunggu setiap hari, adik belum lahir-lahir juga...........
Fayza tahu semua orang gelisah menanti adik, terutama nenek yang sudah datang jauh-jauh mau liat adik. Fayza sering dengar Bunda telpon Bu Dokter................
Fayza ikut-ikutan ah..................,
”Dokter kenapa adik Fayza tidak lahir-lahir juga?” tanya Fayza dengan telpon mainan
Dia juga sering berdoa keras-keras
”Ya Allah, doakan adik Fayza cepat lahir............”
Tgl 26 Maret 2007,
Bangun dari tidur siang di sekolah, bu guru bertanya
”tadi mbak Fayza mimpi apa?”
Dengan mantab Fayza cerita
”Mimpi Bunda melahirkan adik laki-laki, namanya Faruq”
Subhanallah, ternyata siang itu Bunda sedang di Rumah Sakit, memulai perjuangan untuk melahirkan adik..............
Dan 27 Maret 2007 jam 6.15 pagi, Allah menghadiahi Fayza seorang adik kecil
Bukan laki-laki, tapi perempuan, bukan faruq, tapi Khalila Azkanura
Detik-detik Ramadhan
Semoga setiap ukhuwah yang kita jalin meninggikan kecintaanNya kepada kita