a new chapter of our life

a new chapter of our life
Yarra River Melbourne, January 2010

Sabtu, 23 Agustus 2008

Penantian yang mendebarkan…………………………


Fayza Kamalia (ketika itu 3tahun) adalah seorang kakak yang berdebar-debar menanti adiknya.
Dia mengikuti hari demi hari kehamilan adiknya, menakjubkan, banyak hal baru yang dia pelajari dari proses itu……………….

Menjelang kehamilan Bundanya, dia rajin diajak menengok dan berinteraksi dengan bayi-bayi. Orang tuanya bermaksud mengakrabkannya dengan sosok-sosok mungil tsb agar jka kelak Allah memberinya adik, dia sudah siap menyambut dengan gembira.
Taktik ini berhasil, Fayza gembira ketika diberitahu bahwa bundanya hamil dan dia akan punya adik sendiri……….

“Nanti kalau adik lahir, Fayza yang gendong?

Fayza yang suapin?

Nanti adik diajari baca?”

Begitu celotehnya riang setiap hari………..

Dia mulai memanggil dirinya “Mbak Fayza”

Satu hal yang dia tahu, selama hamil Bundanya tidak boleh menggendong dia, jadi salah satu cita-citanya adalah minta gendong bunda lagi kalau adik sudah lahir

“Kalau adik lahir, adik digendong Ayah, Fayza digendong Bunda……….” begitu kalimat yang sering diucapkannya

Semakin besar perut Bunda, Bunda semakin susah bergerak dengan leluasa, Bunda tidak mudah menunduk atau jongkok seperti biasa………..

”Bunda hamil? Karena gak bisa nunduk?” celotehnya lucu berusaha merangkai logika..

Mbak Fayza rajin menyapa adiknya sejak dalam kandungan, dia menggunakan 2 corong minyak yang dirangkai dengan selang plastik untuk ngobrol dengan adiknya. Satu corong ditempel di mulutnya, satu corong ditempel di perut Bunda. Dia mulai menyapa:

”Assalamu’alaikum adik, ini Mbak Fayza............nanti kalau adik lahir..bla...bla...”

Hal ini rutin dilakukannya setiap habis sholat bersama Bundanya

Fayza selalu ikut Bunda periksa kehamilan, jadi Mbak Fayza bisa liat adik dari layar USG, ”adik di air Bunda.....adik di air” katanya takjub sambil menunjuk-nunjuk layar.

Setiap ke toko buku dengan mbak Fayza, Ayah Bunda mencarikan buku dengan tema menyambut adik baru, misalnya buku berjudul ”aku tetap disayang” atau ”kejutan besar untuk harimau cilik”. Mbak Fayza minta dibacakan buku itu berulang-ulang, dia suka karena Bunda mengganti nama tokohnya menjadi ”Fayza”

Menjelang ultahnya yang ketiga, 16 Maret 2007, Bunda bilang:

”Insya Allah nanti kalau ultah mbak Fayza diberi hadiah adik”

Karena HPL adik adalah 18 Maret 2007, 2 hari setelah ultahnya yang ketiga.

Tgl 16 Maret 2007, Nenek datang dari Pontianak (”persis seperti di buku Fayza, jadi kalau nenek datang, adik udah mau lahir” pikir Fayza.......)

Ditunggu-tunggu setiap hari, adik belum lahir-lahir juga...........

Fayza tahu semua orang gelisah menanti adik, terutama nenek yang sudah datang jauh-jauh mau liat adik. Fayza sering dengar Bunda telpon Bu Dokter................

Fayza ikut-ikutan ah..................,

”Dokter kenapa adik Fayza tidak lahir-lahir juga?” tanya Fayza dengan telpon mainan

Dia juga sering berdoa keras-keras

”Ya Allah, doakan adik Fayza cepat lahir............”

Tgl 26 Maret 2007,

Bangun dari tidur siang di sekolah, bu guru bertanya

”tadi mbak Fayza mimpi apa?”

Dengan mantab Fayza cerita

”Mimpi Bunda melahirkan adik laki-laki, namanya Faruq”

Subhanallah, ternyata siang itu Bunda sedang di Rumah Sakit, memulai perjuangan untuk melahirkan adik..............
Dan 27 Maret 2007 jam 6.15 pagi, Allah menghadiahi Fayza seorang adik kecil
Bukan laki-laki, tapi perempuan, bukan faruq, tapi Khalila Azkanura

Fayza menyambut dengan mata berbinar-binar. Terimakasih ya Allah

--Tulisan ini telah dipublikasikan dalam Risalah Aqiqah "Khalila Azkanura", 27 Maret 2007 & buku ke-2 Fayza: "AKU SENANG BELAJAR", sebuah catatan harian sorang gadis kecil, terbit terbatas pada ultah ke-4 Fayza, 16 Maret 2008---

Detik-detik Ramadhan

Sebagaimana detik-detik yang lain, detik-detik Ramadhan pun akhirnya berlalu.....
Segunung penyesalan tersisa, mengingat detik detik itu terisi dengan amat sederhana
Berjuta harap, semoga yang sedikit itu bermakna, 
terlukis jejak kebaikannya di detik-detik berikutnya
Mari sama-sama berdoa: taqabalallahu minna wa minkum
Mohon maaf atas segala salah dan khilaf
Semoga setiap ukhuwah yang kita jalin meninggikan kecintaanNya kepada kita